Belum Nikah Belajar Parenting, Apa Salahnya? (1)
Bayi di Panti Asuhan Al-Hasan |
Sekitar pukul setengan lima sore saya tiba di panti asuhan tersebut, suasananya rame banget. Ternyata mau ada acara seribu rebana. Tapi sayang ga ikut acaranya, takut kemalaman nyampe rumah. Sesampainya disana saya langsung ke ruangan khusus untuk para bayi dan balita. Wahh senengnya melihat mereka sangat aktif kesana kemari. Ada yang nangis, rebutan pampers, main ke kolong kasur duh lucunya tingkah mereka.
Calon-calon ibu disini masih ada yang takut ngegendong bayi? Bingung cara diemin adik atau ponakan yang nangis tak berkesudahan? Kesel balitanya gabisa diajak ngomong atau mereka hanya cengengesan aja? Loalahh... katanya mau jadi ibu yang cerdas untuk anak-anaknya. Kudu belajar mulai sekarang dong hehee. Biar pas udah nikah dan punya anak, nggak kewalahan karena sudah nabung ilmu parenting mulai sekarang. Jadi kakak-kakak disini nggak usah malu untuk menyeruputi ilmu ke-parentingan ya!
Saya teringat novel Ayah karya Andrea Hirata, di novel tersebut diceritakan betapa cintanya seorang ayah kepada anaknya, terutama memberi pelajaran untuk saya yaitu betapa pentingnya komunikasi dengan anak sedari ia bayi bahkan didalam kandungan. Walaupun mereka belum tentu memahami apa yang kita ucapkan, tetapi alam bawah sadar mereka akan merekamnya dengan rapi dan baik. Tokoh Sabari yang sangat mencintai Zorro hingga setiap malam berbagai puisi di alunkannya untuk sang buah hati tercinta. Hingga Zorro besar nanti, ia sangat pandai bermain puisi. Oh ini pasti bakat menurun dari ayahnya dan yang pasti Zorro sudah dikenalkan dengan puisi sejak ia bayi.
Walaupun cerita diatas hanya dari sebuah novel, tapi memang hal ini benar adanya. Semakin kita rajin mengajak sang buah hati akan hal-hal positif, pasti kebiasaan tersebut akan membekas dalam otak mereka. Sediam-diamnya bayi atau balita, ajaklah dia berbicara. Lebih baik lagi jika kita memberikan dongeng, nyanyian anak kecil, sholawat dan hal positif lainnya. Nih untuk calon-calon ibu, hafalin tuh lagu kanak-kanak, cerita rakyat, atau sejarah islam, malu dong sama anaknya nanti kalau nggak bisa nyanyi Balon Ku Ada Lima hehee. Takutnya salah lirik, yang meletus balon hijau loh.. bukan balon lainnya hehee.
Si murah senyum :) |
Suasana di dalam panti |
0 komentar:
Posting Komentar